Waktu terakhir mengukur tinggi badan di puskesmas sebagai syarat untuk perpanjang SIM, tinggiku masih sama 183 cm. Sepertinya pertumbuhan tinggiku mentok di usia 14 tahun saat terakhir kali diukur tingginya untuk keperluan statistik dan data kelas di pelajaran Matematika-nya Pak Wira. Ya benar saja aku tertinggi di kelas 9F (Hai teman2ku masih inget gak ya?) jadi 183 cm adalah angka tertinggi di kelas saat itu.
Banyak orang yang berpikir kalo menjadi orang tinggi itu enak, tidak semuanya benar sih, ada kelebihan dan kekurangannya menjadi orang berbadan lebih tinggi dari sekitarnya. Kalian harus tau nih beberapa pengalaman unik dariku tentang menjadi orang tinggi.
1. Waktu TK hampir sama tingginya sama Guruku
Pernah menemukan foto waktu aku TK dan ternyata bedanya dikit banget tingginya sama bu Guruku. entah di mana foto itu sekarang, pokoknya foto itu aku berada di belakang latar gerbang TK sedangkan temen2ku ada yg duduk di kursi dan baris berjajar gitu. nah mereka berjajar di posisi masing2 aku persis di sebelah bu guruku yang agak di belakang. kalo dilihat2 aku persis kayak anak TK yang menyamar jadi guru tapi masih pake seragam TK. jangan2 temen TK ku merasa punya 2 guru ya wkwk.
2. Ketua kelas mulu
Dari SD sampai SMA gak pernah absen jadi ketua kelas, tentu saja alasan fisik itu menjadi faktor sih, tapi sebenarnya siapa saja bisa menjadi pemimpin kok di kelasnya, gak melulu karena berdasarkan fisiknya tapi setidaknya kalo ada tawuran di class meeting ketua kelasnya jangan kabur duluan lah, ehh wkwk....
3. Kalo kamu tinggi ya jadi kiper
Ini kayaknya nasib orang tinggi deh, kalo gak tinggi ya gendut dan saya memenuhi semua kriteria tersebut. Padahal jadi kiper itu spesial lho di pertandingan sepak bola, kamu bisa menepis, menangkap bola, menurutku sih keren. Apalagi cuma Kiper doang yang punya seragam dengan nomor punggung 1. tapi, Ronaldo dan Messi memang bukan kiper (alias kalo kamu gak ngegolin gajimu standar ) wkwk...
4. Upacara di kanan depan
Aturan orang tinggi sebelah kanan ini maksudnya apa sih ya? soalnya selama sekolah matahari dari kanan atau depan alias memaksaku sarapan yang banyak biar bisa melindungi teman-temanku dari sinar ultraviolet dengan melindunginya sebesar SPF 15. Selain itu jadi pemimpin upacara pasti masuk dalam agenda.
5. Mencari pakaian yang pas
Kamu gak pernah susah dong memilih sepatu, baju atau celana. Selama sekolah aku tidak begitu! mencari seragam sekolah susahnya minta ampun! kalo baju olahraga juga celananya pasti jarang cukup, sekalinya cukup mudah robek. mencari sepatu sekolah juga untuk ukuran 45/46, sekalinya ada harganya mahal, iya aku beli sepatu basket!
6. Di kelas
duduk di kelas kadang begitu gak nyaman, bukan karena temennya, tapi karena mejanya kekecilan dan gak pas di badanku, kadang kakinya gak rileks jadi pegal2. kalo di kampus yang pake kursi sekaligus meja itu pas masuk atau keluar butuh effort emang wkwk.
7. Transportasi umum
Aku pernah study tour saat SMA naik bus gitu keliling Jawa. menyenangkan sih tapi aku jadinya mudah banget kram karena gak bisa lurusin kaki. menahan kram di candi Borobudur dan Prambanan itu mantap banget dah apalagi jalannya naik banyak tangga sambil jalan pincang. Di pesawat juga sama, makanya mending aku duduk di deket pintu darurat deh selain lebih lega mbak pramugarinya lebih ramah sama calon2 pramugara dadakan yang siap dibriefing kalo ada kecelakaan wkwk. Aku pernah dapet tempat duduk di deket lorong pesawat gitu, terus orang sebelahku mau duduk mau gak mau harus berdiri lagi biar bisa masuk, hadeh malesin banget tapi enaknya deket lorong bisa lurusin kaki. Sementara kalo di dekat jendela siap2 gak bisa leluasa bergerak terhimpit kursi depan.
8. Benci orang tinggi lain
Orang tinggi sepertiku dan beberapa orang lain akan terbiasa kalo berbicara dengan orang lain menunduk, nah gimana kalo ada orang tinggi lain? itu gak nyaman banget, harus mendongak ke atas untuk berbicara. Jadi aku bisa merasakan rasanya jadi kalian ketika berbicara denganku. oh gini ya rasanya.
9. Bersahabat dengan kejedug
Terbentur ketika hendak masuk rumah orang lain, terkena bagian atas pintu angkutan umum ketika hendak masuk, terbentur di tempat parkir. sudah bersahabat dengan hal-hal seperti itu sejak kecil, untungnya kepalaku lebih dari sekedar SNI, kuharap... kalo habis kejedug kepalanya benjol itu termasuk lulus SNI kan ya?
10. Menyesuaikan langkah kaki
berhati-hatilah ketika jalan di depanku, karena langkahku panjang jadi suka banget nginjek kaki orang saat jalan. atau emang sepatu atau sandalku suka kenalan dengan sepatu atau sandal baru kali ya? makanya suka nginjek
11. Buku di Rak
saat waktu senggang jaman sekolah suka banget ke perpustakaan atau ke toko buku, bukan... bukan untuk razia remaja kasmaran di antara rak, tapi emang lebih suka gitu sendirian sambil baca. nah biasanya ada aja yang minta tolong ambilin buku di rak paling atas udah kayak iklan-iklan susu aja.
12. Mencontek
mencontek jawaban teman dengan leher yang lebih panjang emang sebuah keuntungan. tapi, gimana kalo pada gak tahu jawabannya dan harus diam-diam mengambil buku contekan, jelas gelagatku ini sangat dicurigai karena paling menonjol di antara yang lain. menunduk terlalu lama juga bikin sakit leher, jadi ya pasrah? gak dong ini saatnya aku menutupi temanku dari pandangan pengawas ujian supaya bisa mencaritau jawabannya hihihi (jangan ditiru ya)
Itulah beberapa pengalaman yang pernah aku alami baik di sekolah maupun di tempat umum. Memiliki fisik yang tinggi memang baik, tapi itu hanya angka dalam ukuran sentimeter. Semua anugerah yang Tuhan berikan adalah kekuatanmu, jadi berdamailah dengan dirimu dan temukan potensinya!
Komentar
Posting Komentar